Usai Melepas Peserta Jamda, Tokoh Kadupandak Bahas Penguatan Program Kepramukaan di Kwarran Kadupandak

PRAMUKAKADUPANDAK — Suasana hangat dan penuh semangat kebersamaan terasa setelah prosesi pelepasan Muhammad Fadil Ramadhan dan Ratu Rizkya Ramadhan, dua peserta Jambore Daerah Jawa Barat Tahun 2025 asal SMPN 2 Kadupandak, Minggu (29/6). Dalam momen itu, sejumlah tokoh wilayah — mulai dari Ketua Kwarran Kadupandak, Sekwilmat Kecamatan Kadupandak, Babinsa Desa Sukasari, hingga Kepala SMPN 2 Kadupandak — terlihat berbincang akrab membahas masa depan dan penguatan program kepramukaan di wilayah Kwarran Kadupandak.

Obrolan penuh makna tersebut berlangsung usai pelepasan yang digelar di Halaman Kantor Desa Sukasari. Ketua Kwarran Kadupandak menekankan pentingnya menjadikan kegiatan kepramukaan sebagai media pembentukan karakter dan semangat gotong royong di kalangan pelajar. “Jamda ini bukan sekadar ajang perkemahan, tapi sarana mengasah kepemimpinan dan nilai kebangsaan. Maka, program kepramukaan di ranting harus terus hidup dan relevan,” ujarnya.

Sekwilmat Kecamatan Kadupandak yang mewakili Camat pun menanggapi dengan antusias. Ia menyatakan dukungan penuh pihak kecamatan terhadap gerakan Pramuka, khususnya dalam hal integrasi program dengan kegiatan kepemudaan di desa-desa. “Pramuka adalah ujung tombak pendidikan karakter nonformal. Sinergi dengan pemerintah desa dan sekolah harus terus diperkuat,” katanya.

Babinsa Desa Sukasari yang juga hadir dalam dialog ringan itu menegaskan pentingnya semangat bela negara dan kedisiplinan dalam pembinaan Pramuka. Ia bahkan menyampaikan kesiapan Koramil untuk memberikan pelatihan wawasan kebangsaan atau kedisiplinan baris-berbaris kepada anggota Pramuka di Kwarran Kadupandak. “Kami siap bersinergi, karena generasi muda harus tangguh dan cinta tanah air,” tegasnya.

Kepala SMPN 2 Kadupandak, Agus Solihin, menutup diskusi dengan ajakan kolaboratif. Ia berharap forum-forum semacam ini tidak berhenti di momentum pelepasan saja. “Mari kita rancang bersama kegiatan pembinaan berkelanjutan. Jika sekolah, kwarran, pemerintah desa, dan unsur TNI bersatu, kita bisa mencetak generasi Pramuka yang unggul dan membanggakan,” pungkasnya.